Oleh: Zawaya Halim
- Mulailah dari ayah-ibu!
Bagaimanapun keluarga harus menjadi teladan, jangan sampai anak mengajak shalat tapi orang tua menanamkan karakter menunda-nunda kewajiban.
2. Ketika subuh bayi suka terbangun, maka jangan paksa dia untuk tidur kembali
Ingat tidak? Bayi kecil sering bangun ketika masuk waktu shalat. Ini fitrah suci seorang anak. Hanya saja, kita yang sering mengajarkannya jadi pemalas, kita memaksanya tidur lagi. Dan dari sana seorang anak akan tumbuh besar dengan rasa malas untuk shalat subuh. Rasulullah sendiri bersabda, fitrah anak itu lahir dalam kondisi muslim: hanya saja orang tuanya yang mengubah mereka.
3. Ketika orang tua sedang shalat, bawalah serta anak!
Bagaimanapun anak suka meniru, jadi gak akan rugi kalok anak diajak ke tempat kita shalat, di manapun itu. Jangan takut diganggu, Ya! Karena, ketika itu masih tahap beradaptasi. Pada akhirnya mereka akan merasa suka dengan gerakan shalat yang Sahabat Zawaya lakukan. Dan, janga sejali-kali memarahinya dengan bentakan ketika dia berulah, tapi alihkan perhatian dia teradap hal lain agar tetap betah., contoh: tantang dia apakah bisa atau tidak melakukan gerakan ruku' maupun tasyahud. Karena anak sering suka tantangan.
4. Ketika ke masjid, ajaklah anak! Tapi jika dia tidak mau jangan dipaksa.
Buat dia berkenalan dengan lingkungan di masjid. Tau nggak, kanapa ada anak yang enggan datang ke rumah Allah? Datangnya saja sudah dengan paksaan, gak mau ke masjid malah dapat hukuman, jadi masjid yang ada di benak meraka seram penuh paksaan dan siksaan. Bagaimana cara memancing mereka agar mengajak sendiri untuk ke masjid? Bukan diajak? Next tipSahabat Zawaya:
5. Sepulang dari masjid, ceritakan pada anak yang tidak mau ke masjid, tentang apa saja yang membuat mereka tergugah ikut ke masjid.
Motivas tidak selamanya dengan ceramah, lo Sahabat Zawaya! Anak sering ngajak ke tempat wisata kenapa awalnya? Sebelum anak tau langsung sama tempat wisata, mereka sudah tertaik untuk berkunjung. Hal ini berawal dari cerita teman-temannya yang menggambarkan keseruan di tempat wisata. Sahabat Zawaya jangan kalah saing, ya! Ceritakan pula hal indah di masjid, tentang banyaknya orang, bertemu dengan teman baru dsb. Sehingga mereka ikut tergugah.
6. Berilah hadiah bagi mereka yang mau melakukan kebaikan seperti shalat berjamaah di awal waktu.
Kenapa anak berat untuk shalat di awal waktu? Ini karena tidak seimbangnya antara punishment & appreciation. Anak hanya menerima sangksi dan hukuman tanpa diimbangi apresiasi dan penghargaan. Yang ada dibenaknya hanya hukuman, sehingga melihat shalat sebagai hantu yang menyeramkan 😇 . Padahal, ketika anak melakukan kebaikan orang tua harus memberi hadiah agar terus termotivasi.
7. Ajarkan mereka untuk berbisik di dekat telinga ketika hendak berkomunikasi atau meminta uang jajan
Dengan ini, ia akan terdidik untuk tidak teriak-teriak terutama ketika di masjid. Dia mau apapun akan berbisik di telinga.
8. Jangan sekali-kali mengabaikan panggilan anak!
Karena ini akan memancing organ motoriknya untuk terbiasa dengan teriakan. Jika ayah sedang sibuk mengobrol dengan temannya tanpa bisa memotong obrolan, maka usahakan anak untuk cepat dipangku, agar menghindari kebiasaan anak berteriak sama orang tua.
9. Jangan sekali-kali menghukum anak secara berlebihan ketika ia berbuat gaduh atau gurau di dalam masjid.
Tapi, alihkan keasyikan mereka ke halaman masjid, serta memberi permainan baru yang lebih menyenangkan. Kemudian, ajarkan mereka rasa malu jika mengganggu orang lain.
Jangan menghukum/membentak anak di depan umum!
Menegur dan mempermalukan anak kadang terjadi secara bersamaan. Yaitu mana kala anak dibentak didepan umum. Coba bayangin, gimana seandainya kesalahan kita diteriaki di depan umum? Nah, dekati anak, bisikkan kalau mereka harus malu telah membuat orang lain terganggu dengan ulahnya.
#ZawayaHalimParenting#Parenting#AgarAnakMauShalat#AnakRajinShalat#BentakanAnak#AgarAnakTidakBerteriak#TipsAnakSoleh#TipsAnakRajinShalat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar